Berita
Mahasiswa Teknik Lingkungan ikut Program MBKM ke Kupang, NTT
Sebanyak 6 mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan dan 2 mahasiswa Jurusan Arsitektur Lanskap Universitas Trisakti mengikuti kegiatan Merdeka Belajar Kampus Mengajar (MBKM) berupa program magang bersama dengan 10 mahasiswa dari Jurusan Teknik Lingkungan dan Teknik Sipil, Universitas Indonesia yang dilakukan di 3 desa, yaitu Desa Oeletsala, Oenesu dan Besmerek di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kegiatan magang mahasiswa di Kabupaten Kupang, NTT ini diprakarsai oleh Institut De Recherche Pour Le Development (IRD) Perancis dan Towards Sustainable Businesses yang diwakili oleh Ms. Claire Marie Anne Quillet dalam kunjungan ke tiga desa tersebut di Kabupaten Kupang, NTT, yang didampingi oleh CIS Timor sebuah LSM lokal di Kupang, NTT yang berperan dalam memfasilitisasi kegiatan magang dan komunikasi dengan masyarakat lokal setempat. Selama kurang lebih 2 minggu, para mahasiswa ini akan tinggal di rumah warga desa yang telah ditunjuk oleh Kepala Desa dari masing-masing tiga desa tersebut.
Pembekalan mahasiswa terutama dari segi materi pembelajaran dilakukan terlebih dahulu di Universitas Indonesia dan Universitas Trisakti masing – masing selama 2 hari. Kegiatan pembekalan ini juga menjadi ajang perkenalan antar mahasiswa dari dua kampus agar lebih mengakrabkan diri satu sama lain dalam rangka mensukseskan kegiatan magang ini.
Pada hari keberangkatan, Universitas Trisakti dan Universitas Indonesia masing-masing mengirim 2 dosen pendamping. Universitas Trisakti diwakili oleh Lailatus Siami, ST., MT dan Astari Minarti, ST., MSc dari Jurusan Teknik Lingkungan yang bertugas mendampingi mahasiswa selama 3 hari pertama dan menyerahkan langsung 8 mahasiswa Universitas Trisakti kepada Kepala Desa dari ketiga desa tersebut yang didampingi oleh CIS Timor.
Kegiatan magang selama dua minggu ini akan difokuskan pada aspek sanitasi yaitu sistem penyediaan air bersih dan pengelolaan air kotor serta sampah. Tiga desa di Kabupaten Kupang ini mengalami beberapa isu terkait kelangkaan air bersih seperti belum adanya meteran air dan beberapa warga yang masih harus membeli air bersih dari mobil tanki air dengan harga yang cukup mahal. Selain itu, warga pada umumnya belum menggunakan septic tank yang layak, hanya menggali tanah yang kemudian dicor dan ditutup secara sederhana yang dikhawatirkan akan mencemari air tanah. Pada saat kunjungan juga teridentifikasi banyak lalat yang berterbangan akibat kotoran unggas (ayam) yang bertebaran. Lalat dikhawatirkan akan menjadi sumber penyakit (air borne diseases) bagi warga setempat.
Kegiatan magang mahasiswa ini diharapkan dapat menjadi momentum pembelajaran di luar kampus dan observasi permasalahan di lapangan bagi para mahasiswa dan menjadi salah satu upaya meningkatkan pola hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari para warga Desa Oenesu, Oeletsala dan Besmarek, Kabupaten Kupang, NTT.